Sejak bulan November lalu para investor asing tampak sedang berpesata sambil menikmati keuntungan yang mereka peroleh dari hasil kerja mereka sepanjang tahun 2017 ini. Kami melihat ada banyak saham yang sudah cukup lama di kumpulkan asing dan menyebabkan harganya naik puluhan persen, mulai dijual asing dalam beberapa minggu terakhir.
Aksi profit taking asing tersebut mulai menyebabkan harga saham-saham tersebut mengalami penurunan, salah satu dari saham tersebut yang pernah kami bahas sebelumnya adalah JSMR. Saham ini sudah diikuti dan dibahas oleh Team Creative Trader sejak bulan April 2017 ketika dana asing mulai masuk ke saham ini, dan inflow tersebut secara perlahan tapi pasti membuat harga saham ini naik dari 4.400 ke 6.700 dalam periode tersebut.
Namun seperti kami bahas dalam artikel sebelumnya, sejak awal bulan November asing mulai merealisasikan keuntungan mereka di saham ini. Alasannya ?! Karena mereka sudah untung tentunya !!
Namun seperti kami bahas dalam artikel tersebut keluar masuknya dana asing tentunya tidak bisa berlansung hanya dalam waktu 1-2 hari. Kalau akamulasi asing di JSMR membutuhkan waktu 7 bulan, maka aksi profit taking mereka juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Seperti kita lihat dalam grafik Foreign Flow Jasamarga di atas kita dapat melihat jelas apa yang sedang dilakukan investor asing di saham ini. Sejak bulan lalu sampai sekarang investor asing terus melakukan aksi profit takingnya di saham ini, dan secara perlahan tapi pasti saham ini pun bergerak turun karena besarnya aksi jual asing di saham ini.
Namun salah satu hal yang membuat kami kagum terhadap kemampuan investor asing mengendalikan pergerakan harga saham ini adalah kemampuan mereka menjual dalam jumlah besar ke investor lokal tanpa membuat harga saham ini turun signifikan. Dari grafik di atas kita bisa melihat bahwa kepemilikan investor asing di saham ini sudah berkurang drastis pasca aksi profit taking yang mereka lakukan, total saham yang dijual asing sejak awal bulan November sampai penutupan perdagangan sesi 1 hari ini, sudah sebesar 727 ribu lot, jumlah ini sudah hampir 1/2 dari jumlah saham yang mereka akumulasi sejak bulan April lalu. Yang mengagumkan adalah bagaimana investor asing sanggup menjaga supaya pergerakan harga saham ini tidak turun signifikan di masa profit taking mereka saat ini. Sejauh ini harga saham JSMR baru turun sekitar 6% dari harga tertingginya.
Untuk memberikan ilustrasi yang lebih jelas mengenai kelihaian investor asing dalam melakukan aksi profit taking sambil menjaga harga JSMR tidak turun terlalu dalam dalam masa distribusi ini, kami mencoba membuat perhitungan mengenai profit yang sudah didapatkan investor asing dalam aksi profit takingnya 5 minggu terakhir.
Sejak awal November sampai perdagangan kemarin total investor asing sudah menjual saham ini sebanyak 701 ribu lot, dengan total rupiah yang didapat investor asing dari investor lokal sebesar 449 Milyar, artinya total average penjualan asing dalam periode ini ada di kisaran harga 6.405 per lembar saham yang mereka jual.
Seperti terlihat dari grafik di atas barang yang dijual asing tersebut sebelumnya dibeli investor asing di bulan September – Oktober ini, kita bisa melihat bahwa seluruh saham yang dibeli pada periode tersebut sudah berhasil ‘dikembalikan’ investor asing ke ‘penjual sebelumnya’ yang notabene adalah investor lokal.
Jika kita menghitung average pembelian asing dalam periode tersebut, sejak pertengahan September sampai akhir Oktober investor asing mengumpulkan saham ini sebesar 688 ribu, dengan nilai total pembelian sebesar 417 Milyar, artinya average pembelian asing berada di kisaran harga 6.069.
Jika kita membandingkan harga beli asing di average 6.069 dan harga jual asing di average 6.405 artinya per lembar sahamnya mereka memperoleh keuntungan sebesar 336 rupiah jika dikalikan dengan 688 ribu lot artinya keuntungan asing dari aksinya di pertengahan bulan September sampai awal bulan Desember ini sudah mencapai 23.1 Milyar. Jika dipersentasikan keuntungan asing dalam 3 bulan ini sebesar 5%. Return yang cukup baik untuk kerja selama 3 bulan dan jumlah modal lebih dari 400M.
Related: Jika anda berminat mendapatkan Sistem Foreign Flow yang kami ciptakan untuk dapat mengamati pergerakan dana asing di saham-saham yang harganya dikendalikan asing seperti JSMR, anda bisa mendapatkan info lengkapnya disini.
Namun gambaran tentang kehebatan investor asing sesungguhnya lebih terlihat dalam keuntungan-keuntungan yang akan mereka peroleh jika mereka melanjutkan aksi distribusinya di saham ini dalam beberapa bulan kedepan. Seperti kita tahu asing sudah memulai pergerakannya di bulan April, dan jika kita menghitung pembelian asing dari bulan April sampai sekarang, setelah menghitung aksi penjualan asing sejak bulan November masa asing masih menyimpan 509 ribu lot lagi dari aksi akumulasinya di tahun 2017 ini. Menariknya jika kita menghitung average pembelian asing dari bulan April – pertengahan November, yang merupakan periode akumulasi yang sahamnya saat ini belum dijual kami mendapati average pembelian asing di dalam periode tersebut ada di kisaran harga 4.994.
Artinya untuk setiap lot yang dijual asing di harga saat ini di 6.300 investor asing dapat memperoleh keuntungan sebesar 26%, hal ini menjelaskan mengapa tampaknya investor asing terlihat semakin ‘bernafsu’ dalam merealisasikan untungnya di JSMR, apalagi melihat kekuatan investor lokal dalam menampung saham ini.
Salah satu contoh nyatanya dalam perdangangan hari Rabu outflow asing di JSMR sebesar 116M, outflow tersebut adalah ouflow harian terbesar dalam 2 tahun terakhir di JSMR, dan jika ditambah aksi jual asing dalam perdagangan kemarin (Kamis), aksi jual asing di JSMR kembali mencetak record Outflow 5 hari terbesar dalam 1 tahun terakhir.
Kami yakin jika sikon mendukung dimana tetap bersemangat untuk menampung barang buangan asing ini, kami percaya aksi jual investor asing di JSMR dapat terus berlansung sampai akhir tahun ini, dan bukan mustahil akan kembali memecahkan record-record outflow yang baru.
Namun tentunya investor lokal yang dimaksud adalah institusi-institusi lokal dalam negeri, kita sebagai investor ritel tentu tidak perlu ikut menampung barang buangan asing ini, tugas kita adalah mengikuti pergerakan investor asing dan menikmati keuntungan yang sudah kita peroleh sejak awal tahun ini, dan baru aoakn kembali melirik kembali saham ini ketika investor asing mulai membeli kembali saham ini.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God