Beberapa hari lalu, percakapan yang cukup menarik terjadi di grup alumni Foreign Flow. Seorang dari Alumni Workshop Foreign Flow mengatakan suatu kalimat yang menurut saya cukup menampar saya pribadi dan mungkin beberapa orang di dalam group tersebut. Beliau berkata “harusnya kalo kita disiplin dengan ilmu yang kita pelajari di foreign flow, begitu tau asing kabur, seharusnya itu juga yang kita lakukan”. Begitu tegasnya kalimat ini membuat group terdiam sejenak sambil mencerna kata demi kata.
Trading sesuai Trading Plan
Beliau menekankan sikap disiplin terhadap ilmu yang kita pegang, dan memang kalimat tersebut membantu menjelaskan hal penting yang terkadang dilupakan oleh trader, bahwa yang membuat portfolio seorang trader menghijau salah satunya adalah “stick to the plan”, atau disiplin yang diterapkan pada setiap keputusan trading kita.
Dalam setiap workshop yang kami adakan, Pak Argha J Karo Karo, selalu menjelaskan bahwa dengan mengikuti workshop Foreign Flow, anda tidak akan langsung melihat portfolio yang menghijau dengan sendirinya. Mungkin dengan mengikuti mempelajari analisa Foreign Flow, kemampuan analisa akan meningkat, karena kita dapat melihat dimana kemana dan kapan dana asing mengalir .
Secara psikologi kekuatan kita pun akan membaik dengan data yang diberikan lebih logis. Beberapa investor asing yang selama ini mendominasi pergerakkan harga di beberapa saham, dapat terlihat seberapa besar dominasinya. sehingga ketika kita mengambil keputusan, kita mendapatkan dasar yang bisa dipertanggungjawabkan.
Related : IHSG yang rebound pada perdagangan kemarin masih terus disertai outflow asing. Untuk membantu bapak dan ibu melakukan analisa terhadap pergerakkan investor asing, kami memberikan workshop Foreign Flow yang disertai dengan sistem yang kami berikan saat workshop tersebut.
Namun bukan berarti dengan memiliki semua system Foreign Flow, atau sistem apa pun, profit akan langsung mengalir begitu saja. Pada kenyataannya beberapa pengguna sistem foreign flow (termasuk saya) pernah merasakan nyangkut di suatu saham. Tidak ada toleransi dari market bagi siapapun kita dan strategi apapun yang menjadi pendekatan kita, cepat atau lambat kita akan salah juga, dan akan nyangkut juga.
Sebab kami percaya kesuksesan seorang trader di bursa saham tidak berhenti sampai meningkatnya beberapa hal diatas saja, melainkan sikap disiplin kita juga. Karena sikap disiplin lah yang membedakan seorang one hit wonder dengan all time great.
Kami tahu tidak mudah untuk bertahan tetap hijau ditengah kondisi market seperti ini, namun jika kita tetap menjalankan keputusan trading sesuai rencana, disiplin dalam mengontrol emosi saat melihat saham yang kita punya tidak bergerak sesuai keinginan, dan tetap mengontrol resiko di portfolio kita, pasti peluang kita untuk cuan akan terus terbuka setiap harinya.
Salah satu artikel yang kami rilis pada awal bulan lalu dengan judul Too Big to Hide contohnya, kami membahas beberapa fakta yang menarik tentang suatu saham yang terus diakumulasi ditengah outflow asing besar-besaran.
Saat itu, kami memperkirakan bahwa asing akan terus membawa harga saham tersebut terus naik atas dasar beberapa pertimbangan. Namun kenyataannya malah sebaliknya, sehari setelah artikel tersebut rilis, outflow asing dalam 20 hari terakhir yang dibahas dalam artikel tersebut malah ditarik dalam waktu 3 hari berturut turut dengan jumlah yang persis sama yaitu Rp 299 Miliar.
Disaat kondisi sedang tidak berjalan sesuai dengan yang kita rencanakan, apalagi dengan sejumlah dana yang kita libatkan didalamnya, sering kali hal ini memicu reaksi – reaksi yang tidak logis. Didalam diri kita mulai timbul toleransi untuk melakukan average down ditengah outflow yang masih berlanjut. Padahal jika kita mengingat dasarnya, prinsip analisa Foreign Flow adalah kita akumulasi saham, yang pemain besar (dalam hal ini Investor Asing) juga akumulasi. Lebih sederhananya, jika asing masuk kita masuk, asing keluar kita keluar.
Ritel Mulai Kehilangan Akal Sehat
Aksi Investor Asing yang sangat sulit di prediksi, ditambah sejumlah dana yang terlibat, membuat banyak orang yang tadinya optimis, menjadi sekejap kehilangan akal sehat. Memang jika kita yang melihat dari luar, tanpa ada uang terlibat, kita dapat dengan mudah mengatakan : “nanti juga naik lagi, tenang aja”, namun bagi sebagian orang yang memiliki sejumlah uang didalamnya, itu bukanlah hal mudah untuk berdiri diambang ketidak pastian setiap harinya saat melihat market.
Mungkin Investor Asing yang melakukan transaksi tersebut, melakukan semua tindakan atas dasar cari untung, tapi tanpa sadar, banyak psikologis Investor Ritel yang terserang dari tindakan mereka tersebut. Sering kali efek dari hal tersebut adalah kita mengambil keputusan secara emotional, jika amunisi mulai terbatas, maka mulai mencari dasar – dasar fundamental untuk meningkatkan rasa percaya diri. Tidak sedikit dari kita yang sudah terjun lama di bursa saham, pernah mengalami hal tersebut. Tidak ada yang bisa disalahkan, that’s how market works.
Masuk dengan logic, keluar dengan harapan. Tentu trader professional tidak lakukan hal itu. Seorang trader professional tahu kapan ia harus masuk dan tahu kapan ia harus keluar. Walaupun kita adalah seorang trader retail, yang setiap keputusannya begantung pada transaksi Investor Asing, tetaplah miliki trading plan yang kuat sehingga jika pergerakkan kita dibaca oleh Investor Asing dan mereka mau menurunkan penumpang, kita tidak mudah tercampur aduk dengan keputusan emotional yang umumnya membawa kita ke dalam masalah.
2 Saham yang diam – diam di Akumulasi Asing
Sebagai contoh, saham SMGR. Saham ini dalam 1 minggu terakhir terus masuk dalam watch list kami untuk diamati secara Foreign Flow. SMGR terus diakumulasi oleh asing di harga yang sedang sideways. Sampai kemarin pun, disaat IHSG rebound setelah 6 hari berturut – turut terus turun (baca juga : Turun 6 Hari berturut – turut, What Next for IHSG?), Asing di saham ini masih inflow, dan SMGR masih sideways. Akumulasi besar dimulai dari pembukaan sesi minggu lalu 12 Maret 2018, total asing yang masuk di saham ini sampai penutupan Rabu 21 Maret 2018 adalah sebesar Rp 94 Miliar.
Secara nominal memang belum terlalu besar untuk saham sekelas ini, namun jika kita melihat impulse leg terakhir, SMGR pernah dibawa naik dengan inflow konsisten terlebih dahulu, sama seperti kondisi sekarang, lalu disusul dengan inflow besar yang kemudian menghantar mereka sampai ke puncak.
Kondisi ini belum bisa disebut sebagai pola, karena belum pernah ada repetisi yang terjadi sebagai konfirmasi atas tindakan tersebut, namun cara ini pernah dilakukan asing untuk mengerek harga SMGR.
Salah satu saham menarik lainnya adalah KREN, inflow besar secara konsisten membuat saham ini naik cukup tinggi dan tanpa disertai kehebohan dari Investor Ritel. Tidak banyak dibahas di grup saham membuat saham ini dapat naik dengan tenang sampai ke level Rp 700 an dari level Rp 500.
Sampai sekarang belum terlihat ada indikasi aksi profit taking dari Investor Asing, namun nampaknya jika melihat dari risk and reward, harga saham ini sudah terlalu tinggi untuk diakumulasi di harga sekarang. mungkin kita perlu menunggu sedikit koreksi sehat.
Secara fakta, uang yang mereka taruh di kedua saham ini adalah real, dan tentu juga alasan mereka menaruhkan uang mereka tersebut ke bursa saham Indonesia bukan untuk merugi. Namun jika ada sekelompok orang yang tidak tahu entah berasal darimana yang ingin menumpang namun terlalu banyak merepotkan mereka, bukan tidak mungkin mereka bereaksi untuk menurunkan penumpang tersebut.
Hal tersebutlah yang terkadang kita perlu antisipasi sebagai Investor Ritel jika melakukan analisa menggunakan sistem Foreign Flow.
Mungkin kedua saham diatas bukanlah pilihan utama anda sebagai trader, inflow di saham ini menurut anda masih kurang besar untuk meyakinkan masuk ke saham ini, atau mungkin harga saham sudah terlalu tinggi untuk di akumulasi, namun disinilah trading plan teruji. Disaat anda membaca beberapa ulasan yang menunjukkan bahwa saham tersebut sepertinya menarik, namun ada beberapa kondisi yang menurut anda masih tidak sesuai dengan trading plan anda, maka, stick to the plan. Karena hanya anda yang tahu kapasitas portfolio anda.
Trader professional pun melakukan hal yang sama, mereka melihat berbagai ulasan, tetapi keputusan mereka untuk masuk atau tidak, ada ditangan mereka. Karena mereka tahu kapasitas portfolio mereka, bagaimana trading plan membawa portfolio mereka menghijau dari hari ke hari, sehingga membuat keyakinan dalam diri mereka bahwa trading plan yang mereka punyalah yang membawa consistent profit bagi portfolio mereka even di market yang sedang bearish sekalipun.
Kami percaya, tidak ada kesuksesan trading yang datang hanya dari satu posisi di satu saham. Butuh trading plan yang kuat dan menghasilkan profit secara konsisten. Bukan sekedar lihat lalu trading (casino mode). Sebab kedisiplinan kita terhadap trading plan yang membentuk kita sebagai all time great dan bukan one hit wonder.
Selama ini Kekuatan Psikologis dalam trading umumnya hanya bisa didapatkan dari pengalaman selama bertahun-tahun, namun untuk mempercepat dan menyederhanakan proses tersebut Team Creative Trader akan mengadakan Workshop Psikologi Trading dan Money Management, yang akan diadakan untuk pertama kalinya di Jakarta (4-5 Agustus 2018) dan Surabaya (3-4 November 2018). Klik disini untuk mengetahui materi apa saja yang akan diajarkan dalam workshop ini.
Related: Jadwal Workshop Bandarmologi yang baru sudah kembali tersedia, dalam 4 bulan kedepan kami akan mengadakan Workshop di Jakarta, Surabaya, Medan dan Makassar, bagi anda yang sudah memahami pentingnya Analisa Bandarmologi dan ingin belajar secara mendalam mengenai bagaimana membaca pergerakan bandar, dan memanfaatkannya untuk keuntungan kita sebagai investor ritel. Anda bisa mendapatkan info lengkapnya disini.
Joseph Gabetua S.S.T.
Analyst of Creative Trading System. Relentless Trader and Part Time Investor. Huge dreams, Small me.