Sejak pertama kali saya trading saya sudah mendengar mengenai mitos kalau asing beli harga naik, dan kalau asing jual harga turun. Bukan hanya itu banyak juga yang mengatakan bahwa lebih dari 50% dana di bursa dikuasai oleh asing, walaupun saya sendiri tidak tahu data tersebut sumbernya dari mana.
Mitos – mitos tersebut memang menyebar luas, namun yang menarik adalah saya tidak pernah menemukan satu analisa atau studi mendalam yang menunjukan kebenaran mitos tersebut. Itu sebabnya banyak orang yang secara perlahan meninggalkan analisa ini.
Beberapa hal yang membuat orang skeptis dengan Analisa Foreign Flow adalah kenyataan bahwa investor atau bandar lokal bisa saja menyamar menggunakan account asing untuk melakukan akumulasi atau distribusi sahamnya, sehingga sulit bahkan hampir mustahil menganalisa suatu transaksi dilakukan oleh investor asing sebenarnya ataulah hanya bandar lokal yang menyamar (atau yang sering disebut sebagai investor aseng.)
Belum lagi fakta-fakta yang menunjukan bahwa sering kali kita menemukan asing net but besar-besaran, tetapi setelahnya harga malah turun, salah satu contohnya adalah yang terjadi hari kamis lalu dimana IHSG sempat naik 7% dan akhirnya tutup di level 4% dan asing net but lebih dari 1 T, namun tidak lama setelah itu harga bukannya naik melainkan turun.
Apa yang terjadi di balik keadaan tersebut ? Apakah asing cut loss, ataukah yang masuk saat itu hanyalah aseng, ataukah memang analisa foreign flow memang tidak bisa dipakai ??Pertanyaan-pertanyaan tersebut sering kali muncul di benak para investor dan trader, pertanyaan yang sama juga muncul di kepala saya beberapa tahun yang lalu. Itu sebebnya saya membuat system khusus yang dapat menganalisa Foreign Flow, sehingga saya bisa mempelajari pergerakan asing, dan korelasinya terhadap pergerakan harga dan IHSG jauh sampai periode 2007 lalu. Semenjak itu saya menjadikan Foreign Flow Analysis sebagai tools dalam menganalisa pergerakan saham, juga IHSG, analisa yang bisa anda lihat paling tidak seminggu sekali dalam blog saya ini, keakuratannya anda bisa melihat sendiri dengan membaca posting-posting saya sebelumnya.Sambil mempromosikan Workshop Foreign Flow dan juga sharing, saya memberikan kesempatan untuk para pembaca sekalian untuk memberikan pertanyaan mengenai Foreign Flow Analysis.
Pertanyaan bisa disampaikan melalui email : cts.stockpick@gmail.com . Mohon menampilkan nama dan kota tempat tinggal beserta dengan pertanyaan anda.
Saya akan mencoba menjawab salah satu pertanyaan yang pernah masuk melalui email, mengenai Foreign Flow berdasarkan pembelajaran yang saya dapatkan selama ini.
Berikut ini adalah pertanyaan yang disampaikan oleh salah satu pembaca setia blog saya.
” MENGAPA HARGA SAHAM SERING TURUN PADAHAL HARI SEBELUMNYA ASING NET BUY, DAN JUGA SEBALIKNYA.”
Dalam menganalisa Foreign Flow analisa tidak bisa dilakukan hanya dengan menganalisa pergerakan asing 1-2 hari kebelakang, karena strategi, dan gaya trading yang dilakukan pemodal besar atau asing tidaklah sama dengan strategi investor ritel yang bisa keluar masuk dalam jangka pendek.
Perbedaan strategi disebabkan karena jumlah saham yang dimiliki investor ritel dengan investor asing sangat berbeda, investor ritel umumnya memiliki saham dalam jumlah yang sedikit, sehingga memungkinkan investor tersebut untuk keluar masuk seenaknya, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor yang dialami oleh investor asing.
Sebut saja seorang investor ritel yang cukup kaya memiliki saham PGAS sebanyak 1.000 lot dengan average 5.000, untuk seorang investor ritel jumlah ini cukup besar karena nilainya sudah sebesar 2,5 M.
Namun jumlah tersebut tidaklah signifikan jika dibandingkan dengan jumlah saham yang sedang beredar di market, jika kita lihat pada gambar di samping jumlah tersebut tidaklah signifikan dibanding total saham yang bergerak di market, kita lihat antrian beli PGAS di 5.250 saja ada bid sebanyak 2.220 lot, artinya pemegang saham tersebut bisa menjual sahamnya setiap saat, karena demand saham tersebut jauh lebih besar daripada jumlah saham yang dia miliki.
Namun ceritanya lain jika kita memposisikan diri kita sebagai investor yang berada di balik broker CS (Credit Suisse) yang selama bulan September 2013 saja sudah membeli saham PGAS sebesar 101 ribu lot dengan average 5.330.
Jika investor tersebut mau melakukan tindakan yang sama yaitu menjual seluruh sahamnya saat ini juga, maka saham PGAS akan langsung turun sampai Auto Reject bawah, karena total BID yang tersedia sampai siang ini, hanya sebesar 31.000 lot. Artinya kekuatan beli market tidak cukup untuk menjual semua saham yang mereka beli sepanjang bulan September ini.
Itu sebabnya kita tidak bisa menganalisa pergerakan investor asing dalam jangka pendek, karena untuk jumlah saham yang besar diperlukan waktu yang panjang untuk melakukan akumulasi atau distribusi. Bayangkan saja effort dan strategi yang harus dilakukan CS untuk menjual saham PGAS nya yang nyangkut di harga 5.330 sebanyak 100 ribu lot.
Strategi yang dilakukan bukan harian melainkan bulanan, jika CS bertujuan untuk menjual sahamnya, mereka akan melakukan strategi distribusinya secara bertahap dalam beberapa bulan kedepan, dalam strategi jangka panjang tersebut tentu CS tidak akan terus menurus menjual, akan ada banyak jebakan-jebakan atau trik – trik untuk mengangkat harga untuk menjual sahamnya di atas harga rata-rata beli mereka.
Itu sebabnya jika kita hanya mengamati pergerakan asing dalam 1-1 hari kebelakang saja, tentu kita akan dibuat pusing dengan aksi yang dilakukan oleh Market Maker atau Investor Asing.
Jadi jika anda mau melakukan analisa Foreign Flow lakukanlah dalam periode paling sedikit 6 bulan kebelakang, selain itu anda dapat membuat system sederhana yang dibuat di excel, untuk menyimpan data foreign flow yang umumnya disediakan oleh berbagai sekuritas pada saham-saham yang anda analisa.
Berikut ini adalah salah satu contoh bagaimana System Foreign Flow Analysis dapat sangat berguna dalam membantu anda trading. Sistem ini juga dapat anda buat sendiri di Microsoft Excel dengan memanfaatkan data yang dapat anda ambil di OLT masing-masing.
UNVR sebelum & sesudah berita mengenai KENAIKAN ROYALTY
Kita lihat dalam curve / garis putih yang tertera di chart, yang merupakan jumlah keluar masuknya dana asing setiap harinya, kita melihat asing sudah melakukan aksi distribusi jauh sebelum berita mengenai kenaikan royalty ‘dikeluarkan’ ke market, artinya besar kemungkinan investor asing sudah mengetahui berita tersebut jauh sebelum investor ritel mengetahuinya. Kita bisa melihat Foreign Flow Analysis bisa membantu kita melihat prespektif yang berbeda, sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh Technical Analysis.
Jika anda berminat untuk mendapatkan system CTS Foreign Flow Analysis, atau berminat mempelajari lebih dalam mengenai Foreign Flow Analysis, anda bisa mengikuti Workshop Foreign Flow yang akan diadakan di beberapa kota besar di Indonesia. Dapatkan Informasinya disini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
4 comments
Sistem nya berupa afl amibroker ato Sistem yg berdiri sendiri Pak? TQ
Sistemnya adalah sistem gabungan, satu sistem berguna untuk mengkonversi data data net buy dan net sell asing yang didapat dari online trading.
Hasil dari conversi tersebut ditampilkan di metastock, untuk memudahkan proses analisa.
Apakah kalau ikut seminar akan mendapatkan juga afl utk mendownload data asing buy/sell untuk metastock?
mohon info jadwal utk workshop di surabaya