Kita sudah sampai di pertengahan bulan Oktober, akhir tahun 2015 sudah semakin dekat, berita-berita baik pun secara perlahan tapi pasti mulai bermuncul menyambut datangnya akhir tahun, suatu periode yang umumnya menjadi periode paling baik untuk IHSG sepanjang tahun. Ekspektasi positif terlihat mulai tumbuh dari berbagai sektor.
Dari pengamatan kami terhadap beberapa peruusahaan di skala menengah dan besar, mayoritas mengatakan bahwa kondisi terburuk sudah berakhir, memang kondisi saat ini belum sebaik yang diharapkan namun trendnya sudah tidak lagi turun, kekhawatiran akan ekonomi mulai berkurang, dan optimisme mulai muncul. Jadi jika kondisi ekonomi adalah harga saham, maka trend saat ini adalah trend sideways, dan setelah melewati periode penurunan yang cukup lama trend sideways selalu dianggap sebagai tanda-tanda perubahan trend, akhir dari trend bearish dan awal dari trend bullish.
Jika kita melihat kondisi aktual di dalam negeri kita juga menyadari bahwa krisis-krisis yang terjadi di awal tahun secara berangsur-angsur mereda, beberapa faktor yang menyebabkan kelesuan ekonomi seperti naik-turunnya harga BBM, kenaikan harga bahan pokok, dan panasnya kondisi politik terlihat sudah mereda. Oposisi secara perlahan kehilangan kekuatannya dalam beberapa bulan terakhir, selain itu kebijakan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga BBM di tengah naik-turunnya harga BBM juga dinilai cukup berhasil mendatangkan kestabilan ekonomi dan harga bahan pokok.
Selain faktor-faktor di atas tersebut, kelesuan ekonomi juga didorong oleh kondisi regional, pelemahan rupiah dan keluarnya dana asing dari bursa kita, berikut ini update dari ketiga faktor tersebut :
INDEKS REGIONAL
Indeks Dow Jones terlihat sudah kembali memasuki trend bullish dimana secara perlahan tapi pasti bergerak naik menghapus penurunannya pada bulan Agustus lalu, dalam 2 minggu kedepan bursa Amerika akan mendapat banyak sentimen dari laporan keuangan kuartal ketiga, jika berhasil melewati 2 minggu tersebut tanpa mengalami koreksi ke bawah level 16.700 kemungkinan Dow dapat kembali ke 18.000an di akhir tahun cukup besar.
NILAI TUKAR RUPIAH
Penguatan rupiah masih menjadi motor utama penggerak IHSG dalam 2 minggu terakhir, volatilitas rupiah dalam beberapa hari terakhir terus mempengaruhi pergerakan IHSG, saat ini rupiah masih vplatil berada di range 13.250 – 13.700, yang terbaik untuk IHSG adalah jika rupiah berhasil bergerak di kisaran ini dalam 1-2 bulan kedepan. Jika terjadi penembusan ke salah satu arah dari range tersebut kemungkinan akan menjadi motor penggerak IHSG, jika rupiah menguat IHSG cenderung menguat, sebaliknya jika melemah IHSG akan cenderung melemah juga.
Pagi ini dollar terlihat menguat cukup signifikan ke level 13.600an, hal ini kemungkinan akan direspon dengan penurunan IHSG dalam jangka pendek, jika melihat korelasi rupiah dengan IHSG kemungkinan indeks dapat turun ke level 4.500 hari ini, jika rupiah tidak berhasil menguat terhadap USD hari ini.
TARGET IHSG AKHIR 2015
Jika mempertimbangkan beberapa faktor di atas ditambah dengan sudah kembali masuknya dana asing yang merupakan faktor utama yang mempengaruhi IHSG dalam jangka panjang, maka kami cukup optimis bahwa IHSG dapat melanjutkan penguatannya menjelang akhir tahun ini, dengan target di 5.050. Oleh sebab itu kami terus mempertahankan outlook positif kami terhadap IHSG dalam beberapa minggu terakhir.
Dua faktor yang dapat membuat IHSG gagal mencapai targetnya tersebut adalah kembali melemahnya rupiah ke level 14.000an atau kembali keluarnya dana asing yang sudah sempat masuk dalam 2 minggu terakhir.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market