
Beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan seorang ibu yang juga seorang trader saham, beliau sangat yakin kalau trading saham adalah salah satu pilihan investasi dan bisnis yang berprospek dan dia ingin serius menggeluti bidang ini.
Beliau mengaku kalau sudah puluhan tahun berbisnis, namun karena perubahan jaman yang begitu cepat di era digital ini, dia melihat kedepannya bisnis yang dimilikinya akan sulit untuk bersaing. Itu sebabnya secera perlahan-lahan beliau ingin memindahkan sebagian modalnya dari bisnisnya ke dalam portfolio sahamnya.
Namun meskipun dia sama sekali tidak ragu akan cerahnya prospek trading saham di masa yang akan datang, namun setelah lebih dari satu tahun belajar dia mulai merasa kalau trading saham itu adalah dunia yang terlalu rumit buat beliau.
Dia mengaku meskipun sudah banyak baca dan ikut seminar saham, dia masih merasa analisa fundamental terlalu rumit bagi orang seumurnya, terlalu banyak angka, terlalu banyak ratio keuangan, terlalu banyak faktor-faktor yang harus dijadikan pertimbangan, setelah dicoba pun ujungnya mereka malah semakin bingung.
Belajar technical pun sama, semakin banyak seminar yang dia ikuti, semakin banyak indikator dan metode yang dia mengerti, semakin bingung jadinya. Bahkan setelah repot-repot menganalisa, mencari pattern dan menarik-narik garis pun tidak jarang setelah beli malah disuruh cut loss.
Intinya dia frustasi, karena meskipun sudah berusaha keras dia merasa dia memang tidak bakat menganalisa, tidak bisa menebak dengan baik saham apa yang akan terbang besok, sangat berbeda dengan para analis atau trader-trader yang dia lihat ada di berbabgai forum saham.
Karena itulah dia mendatangi saya, karena dia sudah hampir menyerah, dan dia ingin tahu kira-kira kalau dia belajar Ilmu Bandarmologi apakah ilmu ini dapat menolong trader ‘separah’ dia, atau memang sebaiknya dia menyerah saja ?
Ibu itu bertanya kepada saya, kalau analisa Bandarmologi lebih susah dari analisa Technical atau analisa Fundamental, dia kemungkinan tidak sanggup mengerti, dan dia memilih untuk tidak mempelajari Ilmu Bandarmologi dan menyerah saja.
Pertanyaan seperti ibu di atas mungkin juga pernah muncul di kepala rekan-rekan sekalian, beberapa dari kita mungkin sering kali minder dengan canggihnya analisa-analisa trader lain, dan banyaknya faktor-faktor rumit seperti Trade War, Brexit, Trade Balance, Non Farm Payroll, Pelambatan Pertumbuhan Ekonomi Global, dan banyak hal-hal sulit dimengerti lainnya yang kata para analis sih menjadi penyebab naik turunnya harga saham.
Oleh karena itu saya ingin sedikit share mengenai jawaban yang saya berikan kepada Ibu tersebut, yang mungkin juga dapat membantu anda yang saat ini sedang dalam situasi yang sama.
Memang benar ada banyak analisa-analisa rumit di bursa saham, seakan-akan semakin rumit analisa semakin tinggi akurasi kebenarannya. Namun sayangnya kenyataannya sebenarnya tidak seperti itu.
Mempelajari analisa-analisa yang canggih dan rumit umumnya hanya berguna untuk mereka-mereka yang ingin melamar kerja jadi analis di sekuritas, atau mereka yang ingin menjual rekomendasi berbayar. Karena kehebatan menganalisa sebanarnya sangat kecil korelasinya dengan keberhasilan kita dalam trading.
Salah satu bukti nyatanya adalah, kita tentunya sudah tahu mayoritas analis sekuritas justru tidak trading, dan hanya bertugas membuat rekomendasi harian setiap hari supaya para nasabah di sekuritasnya trading, dan menghasilkan fee untuk sekuritas.
Dan alasan-alasan mengapa mereka mempelajari berbagai analisa yang rumit tersebut pun sebenarnya bukan supaya akurasi analisa mereka meningkat, melainkan supaya ‘lebih keren’ aja, atau supaya mereka bisa diterima kerja atau naik jabatan.
Bagi anda yang mungkin masih kurang memahami saya akan coba berikan analogi yang lebih sederhana:
Kita tahu tugas seorang analis saham adalah memprediksi / meramal saham apa yang akan naik hari ini, jadi pekerjaan mereka kurang lebih seperti peramal yang tugasnya meramal masa depan atau nasib orang. Dan jika dipelajari startegi yang diterapkan juga ada banyak kesamaannya.

Sebutlah ada seorang wanita berusia 27 tahun dan belum menikah, dan dia mendatangi seorang peramal untuk menanyakan kapan dia akan menemukan jodohnya ?
Lalu setelah membacakan doa-doa, komat kamit dan menyemburkan sedikit air, lalu dia membaca garis tangan wanita tersebut lalu dia berkata :
“Menurut penerawangan saya, kamu akan nikah dalam 1-2 tahun kedepan, namun syaratnya setiap hari Sabtu dan Minggu kamu harus datang ke tempat umum dengan menggunakan baju merah yang bagus yang kamu punya, dan jalan-jalan di tempat itu tepat 2 jam 30 menit, sampai kamu menemukan jodoh kamu.”
Tahukah anda, kalaupun dukun tersebut sebenarnya adalah dukun palsu dan tidak punya kekuatan supra-natural apa pun, kalau wanita itu memang serius mencari jodoh, dan menuruti apa yang dikatakan oleh dukun itu dan setiap weekend berada di tempat umum untuk mencari jodoh, dandan yang cantik, dan pakai baju merah, maka besar kemungkinan ramalan dukun tersebut akan menjadi kenyataan juga.
Karena memang siapapun yang melakukan hal yang sama, besar kemungkinan akan bertemu dengan jodohnya.
Jadi sebenarnya kunci sukses dukun itu bukanlah keahlian dia meramal masa depan, tetapi bagaimana cara dukun palsu tersebut mengemas dirinya dan ramalannya supaya terkesan mistis dan sakti sehingga orang percaya kalau dia bisa meramal masa depan, dan mau melakukan apa yang diperintahkannya.
Karena kalau ada seorang anak muda di mall pake kaos oblong, celana skinny jeans dan sepatu converse, tiba-tiba mengatakan hal yang persis sama ke wanita tersebut, tentunya wanita itu tidak akan mau mengikuti nasihat si anak muda.
Dan kita tahu seorang dukun cari nafkahnya dari ‘menjual’ ramalan mereka, dan meskipun mereka mengaku bisa meramal masa depan, sejauh ini kita belum tahu kalau ada dukun yang sukses trading saham, atau yang jadi Business Man sukses karena dia bisa mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, atau dukun yang menduduki jabatan tinggi di sebuah perusahaan.
Sejauh ini saya belum pernah mendengar ada Dukun yang beralih profesi dan menjual rekomendasi saham berbayar (alias stockpick premium), dimana dia memprediksi saham apa yang akan naik besok dengan mantra-mantra, kekuatan magis, atau kekuatan supra narutal lainnya.
Namun pada dasarnya apa yang dilakukan Dukun dengan analis saham sebenarnya banyak kesamaannya.
Karena memang pada kenyataannya ada jauh lebih banyak saham yang naik harganya daripada yang turun. Jadi meskipun ada seorang analis gadungan yang mungkin tidak punya sertifikasi atau gelar apa pun.
Namun kalau dia setiap hari dia merekomendasikan beli saham 10 saham, pasti akan ada beberapa saham yang naik, dan karena lebih banyak saham yang naik daripada turun, maka dia pasti akan lebih sering benar daripada salah. Semua orang bisa melakukan hal yang sama. Jadi sama dengan dukun tadi yang penting sebenarnya bukan ramalannya, melainkan packaging-nya.
Kalau dukun, mereka jualan dengan cara membuat dirinya tampak menakutkan, kalau di bursa saham mereka yang ‘jualan rekomendasi’ biasa mencoba memamerkan kepintarannya atau keuntungan yang diperolehnya.
Atau kalau yang modalnya sudah besar, biasa mereka sengaja memerkan kekayaannya atau portfolionya. Tujuannya sama, supaya mereka terlihat hebat dan rekomendasinya dipercaya orang lain dan laku dijual.

Bagi para analis saham, mereka umumnya berlomba-lomba membuat analisa serumit mungkin, supaya terlihat pintar dan cuma dia yang mengerti.
Anda tentunya pernah melihat pdf-pdf rekomendasi yang dikeluarkan analis fundamental dari sekuritas, umumnya dibuat dalam bahasa Inggris, bisa terdiri belasan halaman, dipenuhi data-data keuangan, dan grafik-grafik yang sulit dimengerti, bahkan apa yang terjadi di Amerika, Eropa, Jepang, China juga dimasukan supaya semakin terlihat hebat.
Analis technical juga tentunya tidak mau kalah, kalau tarik garis dari satu candlestick ke candlestick yang lain semua orang bisa. Itu sebabnya supaya rumit mereka menghubungkan candlestick dengan pergerakan matahari dan bintang-bintang di langit. Ada juga yang menganggap pergerakan harga itu seperti Ombak di laut, atau seperti cangkir di dapur, bahkan seperti seorang Ibu Hamil. Intinya yang penting membuat analisa mereka terlihat sekeren mungkin dan serumit mungkin, sehingga terkesan hebat dan orang percaya.
Karena apa pun analisanya selama market bullish dan banyak saham yang naik, maka mereka pasti akan lebih sering benar. Dan ketika market berubah jadi bearish barulah mereka nyangkut dan rugi, dimana mereka akan lebih banyak berdiam diri sambil menunggu marketnya bullish lagi. Namun karena kenyataannya market lebih sering bullish daripada bearsih, itu sebabnya metode tersebut masih lebih sering benar daripada salah.
Itu juga sebabnya banyak yang mengatakan Analisa Technical tidak bisa digunakan di saham-saham Bakrie Group, karena memang pada kenyataanya dalam 10 tahun terakhir harga saham-saham Group Bakrie lebih sering turun daripada naik, jadi analisa technical umumnya di saham ini akan lebih sering membuat rugi daripada untung.
Tujuan kami menulis artikel ini tentunya bukan untuk men-diskreditkan pekerjaan analis saham, karena seperti sudah sering kami katakan, para analis saham memegang peran penting untuk membuat trading saham menjadi lebih seru. Melihat pergerakan harga saham tanpa mendengar komentar dari para analis saham, rasanya seperti menonton bola mendengar komentatornya… Nggak seru !!
Meskipun kita tahu bahwa kehadiran komentator sepak bola tidak memiliki pengaruh apa pun dengan apa yang sedang terjadi di lapangan. Namun tetap saja semakin heboh dan ‘kompor’ komentator bolanya, semakin seru terasa pertandingannya. Begitu juga dengan peran analis saham di bursa.

Tujuan kami menulis artikel ini adalah supaya orang-orang seperti ibu yang saya bahas di awal artikel ini. Supaya anda tidak terburu minder dulu karena melihat analisa-analisa heboh para analis, atau trader-trader yang punya kebiasaan memamerkan keuntungannya di sosmed. Karena pada akhirnya pintar meramal saja tidak cukup.
Jangan lupa pebisnis property yang sukses bukanlah mereka yang pintar memprediksi kapan harga propery akan naik dan ke harga berapa. Mereka juga tidak menghabiskan hari mereka untuk menarik-narik garis di grafik harga property yang mereka jual.
Pemiliki toko yang sukses, tidak menghabiskan kesehariannya untuk memprediksi barang mana yang akan terjual lebih dulu, barang mana yang akan naik harganya bulan depan, atau barang mana yang akan turun harganya 2 minggu yang akan datang.
Rahasia memperoleh kesuksesan di dunia saham juga tidak berbeda dengan di bidang-bidang lain, dan umumnya itu-itu aja dan sudah sering kita dengar.
Kuat mental dan tidak mudah menyerah ketika kesusahan datang, dalam bisnis cepat atau lambat kesusahan akan datang, dan pengusaha hebat bukanlah pengusaha yang selalu berhasil menghindari kesusahan, atau hebat memprediksi kapan kesusahan akan datang. Pengusaha hebat adalah mereka yang berhasil bangkit dari setiap kesusahan yang dihadapi. Dibutuhkan kekuatan mental, dan sifat pantang menyerah ketika kesusahan datang, dan tentunya kita juga harus belajar dari pengalaman supaya ketika kesusahan yang sama datang kita tidak jatuh ke lubang yang sama.
Hal yang sama juga terjadi di bursa saham, cepat atau lambat kerugian yang besar akan datang, kalau anda tidak siap rugi, mungkin profesi sebagai trader atau investor tidak cocok untuk anda, mungkin anda lebih cocok untuk jadi analis. Karena untuk analis tidak ada ‘penderitaan’ yang harus dihadapi kalau analisa di pdf yang kita rilis tidak sesuai dengan kenyataan, tinggal buat pdf baru saja.

Berhati-hati dalam mengambil keputusan, saya tidak pernah bertemu dengan seorang pengusaha atau trader yang kunci kesuksesannya didapat dari keputusan yang diambil secara terburu-buru. Semua keputusan sukses umumnya diambil berdasarkan pertimbangan dan pemikiran yang mendalam, juga pemahaman akan resiko yang mungkin saja terjadi.
Bagitu juga di saham, keputusan untuk membeli saham yang tepat tidak harus kita ambil secara terburu-buru. Terkadang kita merasa ada saham-saham yang kalau tidak kita beli saat ini juga maka kesempatan kita untuk sukses akan hilang selamanya. Percayalah seroang trader atau investor hebat tidak akan meraih kesuksesannya dengan mengambil keputusan yang harus diambil dalam hitungan menit atau bahkan detik.
Keputusan investasi yang baik hanya bisa diperoleh dari analisa dan pertimbangan yang mendalam, menggunakan metode-metode analisa yang sudah kita kuasai, dan pertimbangan mengenai manajemen resiko yang sesuai dengan karakter kita masing-masing.
Artinya keputusan membeli saham yang tepat umumnya tidak bisa kita ambil dengan terburu-buru, kalau ada saham yang memaksa anda untuk mengambil keputusan dalam hitungan detik atau menit (kalau tidak terlambat), hal itu adalah tanda pertama kalau saham tersebut bukanlah saham yang tepat untuk anda.
Jangan pelit berbagi rezeki dan ilmu, disadari atau tidak banyak pengusaha yang hebat yang tidak pelit berbagi ilmu, pengalaman atau uangnya kepada orang lain. Karena umumnya mereka percaya berbagi dengan orang lain tidak akan membuatnya miskin, justru semakin banyak kita memberi, semakin banyak pula kita akan menerima. Karena hukum tabur tuai, berlaku untuk siapa pun. Hal yang sama juga kami temukan di saham, trader-trader ketika bertemu trader-trader hebat umumnya mereka berbagi pengalaman, nasihat, bukan menyombongkan besarnya portofolio atau keuntungan yang mereka peroleh.
Jadi intinya ada banyak hal yang perlu kita kuasai untuk bisa sukses menjadi trader atau investor, selain skill tebak menebak saham apa yang akan naik. Dibutuhkan kekuatan mental, pengalaman, kemampuan me-manage resiko dan portfolio dan banyak skill lainnya. Dan semua itu hanya bisa kita peroleh dengan mengusahakannya setiap hari, belajar mengendalikan emosi, belajar mengendalikan rasa takut, belajar mengakui kesalahan, dll.
Yes trading memang tidak semudah yang dibayangkan banyak orang, namun kita tahu untuk sukses di bidang lain juga tidak sederhana, dan secara general kita tahu besarnya potensi keuntungan yang bisa didapat dari bursa saham mungkin lebih baik dari banyak opsi-opsi bisnis lainnya. Jadi jika anda setuju akan prospek di bidang ini, teruslah berjuang dan mengupgrade diri anda, dan jangan pusingkan diri anda dengan analisa-analisa ala dukun saham.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God