Salah satu kesulitan yang biasa dimiliki oleh investor ritel adalah ketidakmampuan kita dalam mengatur pergerakan harga sesuai keinginan kita. Sering kali kita sudah capek-capek mempelajari laporan keungannya, sudah ikut musingin gimana perusahaan membayar hutang-hutangnya, dan sudah habis tinta karena sudah corat-coret grafiknya sampai 27 tahun ke belakang, dan setelah capek-capek menganalisa akhirnya memutuskan untuk membeli sahamnya. ⠀
⠀
Sebel-nya baru dibeli kemaren, eh pagi ini Bandar memutuskan langsung me-ARB-kan sahamnya. Yahh memang begitulah nasib ritel, seneng gak seneng kita tetep harus ngandelin Bandar untuk naikin harga yang udah kita beli supaya kita bisa dapet profit dari bursa saham.⠀
⠀
Tapi tentunya kita gak berharap selamanya seperti ini, suatu hari nanti semoga aja kita bisa jadi TRADER MANDIRI. ⠀
⠀
Trader mandiri nggak perlu bergantung sama orang lain untuk menggoreng harga saham yang dibelinya, cukup beli di harga bawah, terbangin harganya, terus di harga atas tinggal pom-pom investor ritel di forum-forum saham, bilang harganya udah bulish, fundamentalnya bagus, dan targetnya kenaikannya masih selangit. ⠀
⠀
Ketika ritel udah percaya dan pada pasang antri beli di harga yang kita harapkan, tinggal kita guyur ke ritel2 yang pengen beli. Sama-sama happy, ritel yang pengen beli sahamnya bisa dapet sahamnya, sementara kita yang pengen duit, dapet duitnya :)⠀
⠀
⠀
LIKE bagi anda yang suatu hari nanti pengen jadi TRADER MANDIRI, atau comment bagi anda yang nggak pengen jadi trader mandiri…⠀
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God