Warren Buffett pernah berkata jika kita sabar menunggu kita akan menemukan satu saham bagus dengan masa depan yang cerah, di harga yang diskon. Sebuah peluang investasi yang begitu jelas dan sederhana yang dapat dimengerti oleh investor manapun, bahkan Buffett mengatakan peluang investasi tersebut harus bisa dijelaskan kepada seorang anak remaja yang tidak mengenal saham sekalipun, namun somehow bisa tidak disadari oleh para trader dan analis sekuritas.
Kami memang tidak banyak melakukan analisa Fundamental dalam proses analisa yang kami lakukan sehari-hari. Kami tidak juga tidak terbiasa dan tidak suka melakukan berbagai model valuasi pada suatu saham, untuk menemukan harga wajar di suatu saham.
Analisa Fundamental baru akan kami lakukan ketika kami menemukan ada suatu saham yang memenuhi 3 sayarat :
- Kokoh secara Fundamental (hampir tidak mungkin bangkrut)
- Masa depan yang jelas, terprediksi, dan potensi penghasilan akan terus bertumbuh
- Harganya sudah turun banyak paling tidak dalam 4 bulan terakhir
Bulan Agustus tahun 2015 lalu kami menemukan kondisi serupa di saham-saham Pakan Ternak seperti CPIN dan JPFA, dan investasi di saham tersebut tidak membutuhkan waktu lama, dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun kami sudah memperoleh profit lebih dari 100% dari kedua saham tersebut.
Di awal tahun ini kami kembali menemukan saham yang memenuhi 3 kriteria tersebut yaitu JSMR :
TIDAK MUNGKIN BANGKRUT
Secara Fundamenal JSMR tentu merupakan perusahaan yang hampir tidak mungkin bangkrut, karena bukan saja merupasan perusahaan BUMN, namun juga bergerak dibidang transportasi jalan tol. Seperti kita ketahui jalan tol sangatlah dibutuhkan di Indonesia, dan semakin tumbuh perekonomian Indonesia semakin besar pula kebutuhan akan jalan tol.
PENDAPATAN YANG TERUS MENINGKAT DI MASA YANG AKAN DATANG
Kita semua tahu, sejak naiknya Presiden Jokowi project pembangunan infrastuktur terus digalakkan, salah satunya adalah pembangunan jalan Tol. Dan sebagai operator jalan tol milik pemerintah, JSMR adalah perusahaan yang paling diuntungkan setelah selesainya project-project tersebut.
Pada tahun 2020 nanti diperkirakan JSMR akan mengoperasikan 30 ruas jalan tol, dengan total sepanjang 1.224 KM, saat ini JSMR mengoperasikan 19 ruas dengan total 593 KM.
JSMR juga akan membangun Tol Tingkat untuk ruas Jakarta-Cikampek, yang merupakan salah satu ruas terpadat di Indonesia, dan juga meyumbang 15% dari total pendapatan JSMR, pembangunan ini diperkirakan akan selesai di tahun 2019 proses pembangunan diperkirakan akan berjalan dengan lancar karena tidak lagi memerlukan pembebasan lahan.
JSMR juga saat ini terus memperbanyak gerbang tol otomatis (GTO) menggunakan e-money yang berpotensi meningkatkan profit margin perusahaan, karena tidak membutuhkan pegawai. Saat ini biaya pegawai mencapai 20% dari pengeluaran JSMR. Pada pertengahan tahun 2016 lalu porsi GTO sebesar 23%, rencananya akan ditingkatkan menjadi 80% di akhir tahun 2018.
Bukan cuma itu tarif jalan tol juga diatur oleh undang-undang untuk naik setiap 2 tahun menyesuaikan dengan inflasi, jadi resiko penurunan perndapatan di perusahaan ini sangatlah kecil.
HARGANYA TERUS TURUN
Faktor-faktor yang kami dituliskan di atas bukanlah berita baru bagi JSMR, yang justru membuat saham ini menarik adalah karena harganya yang terus turun, dalam 2 tahun terakhir, jika di awal 2015 lalu harga saham ini ada di level 7.000an, saat ini harganya sudah berada di level 4.100, atau sudah turun sekitar 45% dari harga tertingginya.
Dengan prospek yang kurang lebih sama, bahkan bisa dikatakan lebih baik dibandingkan di awal tahun 2015 lalu, saham ini menjadi pilihan investasi yang menarik di harganya saat ini. Masih rendahnya potensi pertumbuhan pendapatan perusahaan paling tidak dalam 1 tahun kedepan, membuat saham ini terus diguyur para big player yang membuat harganya terus turun dalam 2 tahun terakhir.
Tapi jika tujuan kita berinvestasi, tentu inilah saat yang tepat untuk kita mulai mengumpulkan saham ini, karena sebagai investor ritel kita bisa memiliki timeframe yang lebih panjang dalam berinvestasi daripada para big player atau bandar yang umumnya memiliki target performa tahunan.
Jika anda sependapat dengan kami dalam 2 faktor yang kami sebutkan di atas, maka penurunan harga saat ini adalah peluang yang baik untuk kita menamkan uang kita di saham ini. Kami melihat kesempatan ini adalah kesempatan yang baik untuk para investor ritel seperti kita mengalahkan ‘BANDAR’ dengan cara bersabar sambil terus mengumpulkan saham yang kita percaya memiliki prospek yang sangat cerah di masa yang akan datang.
Baca Juga : Kalau Memang Bagus, Kenapa Asing Cut Loss JSMR
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
1 comment
Sore Pak/Bu,
Mengenai Artikel diatas, apakah kondisinya sama dengan LPCK. Sejak awal tahun 2015 LPCK jg sudah mengalami penurunan kurang lebih 60%. Penurunan yg sangat besar menurut saya. Apakah fundamental LPCK jg bagus seperti JSMR? Apakah LPCK jg layak untuk diakumulasi? Mohon pencerahannya suhu-suhu sekalian.
Terima kasih.