Yunani menyatakan diri tidak akan sanggup membayar hutangnya ke IMF sebesar 1.7 Billion USD, dan terancam dinyatakan bangkrut, karena parlemen dan pemerintah memutuskan menolak paket bantuan yang diajukan oleh EMF, ECB dan Uni Eropa.
Kondisi ini lebih parah dari anggapan banyak analis termasuk kami sendiri bahwa pada akhirnya pemerintah Yunani akan tunduk juga, keputusan pemerintah Yunani menyerahkan keputusan ke rakyat melalui referendum yang baru akan di adakan hari Minggu, membuat bola panas Yunani ini masih bisa terus bergulir dalam 1 minggu ini.
Begitu banyak analisa, dari media international tentang bagaimana efek yang akan terjadi ke market dunia jika Yunani benar-benar dinyatakan bangkrut. Ada yang beranggapan Yunani terlalu kecil untuk mengguncang ekonomi dunia, ada juga yang beranggapan bahwa akan banyak negara yang terjenan dapaknya, yang pasti menurut informasi yang kami dapat Yunani masih memiliki hutang sebesar 2 Milliar Dollar di luar hutangnya ke IMF yang surat hutangnya dimiliki oleh banyak investment banking di Amerika dan Jerman.
Skenario yang lebih mengerikan adalah, jika ‘ke-keras kepalaan’ Yunani ini berakhir bagi kemenangan pemerintah Yunani dan hal ini dapat dijadikan contoh oleh negara-negara bermasalah yang lebih besar seperti Spanyol dan Italy.
Sejauh ini pengamat masih beranggapan bahwa rakyat akan memilih YES dalam referendum hari minggu nanti, yang berarti memilih untuk menerima proposal bantuan dari Uni Eropa, IMF dan ECB, ditutupnya bank pada hari Senin kemarin merupakan ‘shock therapy’ yang baik dan kemungkinan dapat membuat rakyat kehilangan kepercayaan pada pemerintahan negaranya.
ETF Yunani tercatat membentuk level terendah barunya setahun terakhir pada perdaganan di Amerika tadi malam. Namun banyak pengamat mengatakan bahwa China justru merupakan masalah lebih besar yang berpotensi mengguncangkan pasar modal dunia dalam waktu dekat ini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market