Jika anda masih ingat 2 minggu yang lalu kami posting salah satu analisa yang kami beri judul ‘Double Head n Shoulder’ dalam posting itu kami mengatakan bahwa IHSG sedang membentuk pergerakan yang bisa dibilang cukup langka dimana baik secara technical dan Foreign Flow keduanya membentuk pattern Head And Shoulders dengan kata lain baik dari sudut pandang technical maupun sudut pandang Foreign Flow keduanya mengindikasikan ‘seharusnya’ IHSG sudah mengalami koreksi pada perdaganan minggu lalu.
Namun bukannya turun IHSG malah mengalami kenaikan dan kenaikan IHSG tidak disertai masuknya dana asing, dalam 2 minggu terakhir asing malah tercatat melakukan net sell sebesar 1.3T. Pengalaman kita di masa lalu mengajarkan kepada kita bahwa kenaikan IHSG yang disertai dengan outflow dana asing hampir selalu diakhiri dengan penurunan dimana indeks kembali ke level wajarnya secara Foreign Flow.
Namun kapan tepatnya penurunan itu terkadang sulit untuk ditebak, hal itulah yang kurang lebih terjadi saat ini, intevensi Asing yang terjadi selama 2 minggu terakhir, disertai dengan beberapa manufer naik turunnya beberapa saham big cap untuk membuat IHSG terus bertahan dari penurunan terus dilakukan sambil investor asing terus melaksanakan aksi profit takingnya.
Seperti dapat dilihat pada grafik di atas, dimana IHSG dan Foreign Flownya bergerak berlawanan dalam 2 minggu terakhir, dalam kondisi ini kita hanya perlu menunggu waktu untuk IHSG bergerak mengikuti Foreign Flownya, jadi kemungkinannya hanya ada dua IHSG yang turun mengejar Foreign Flownya, atau dana asing yang naik mengejar IHSG.
Namun karena belum ada tanda-tanda nyata bahwa dana asing akan kembali masuk ke bursa kita, untuk saat ini jauh lebih baik kita berasumsi bahwa IHSG yang akan turun dan kembali ke level wajarnya secara Foreign Flow.
Jika melihat bahwa intervensi asing bisa membuat IHSG bertahan ketika indeks regional terkoreksi cukup besar 2 minggu yang lalu. Maka lebih baik kita tidak terus berspekulasi kapan IHSG akan turun, dan untuk mengurangi resiko kejatuhan tiba-tiba IHSG, kami tetmenyarankan untuk fokus ke saham-saham yang korelasinya tidak besar terhadap IHSG (saham second liner) dan baru keluar dari market ketika IHSG sudah benar – benar mengalami koreksi.
Sampai sejauh ini kondisi regional masih cukup mendukung, untuk IHSG melanjutkan pergerakannya seperti minggu lalu. Nilai tukar rupiah masih bertahan di bawah 13.700 dan Dow Jones yang sudah kembali ke dalam trend bullish membuat IHSG masih dapat naik paling tidak untuk 1-2 hari kedepan.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market