Bagaimana Jika Bandar Beli Di Pasar Reguler dan Jualan di Pasar Nego ?!
Pertanyaan di atas mungkin sering kali menjadi pertanyaan yang mengkhawatirkan bagi banyak investor ritel, namun bagi rekan-rekan Alumni Workshop Bandarmologi atau Foreign Flow, pertanyaan di atas kemungkinan malah menjadi pertanyaan yang cukup menggelikan. Mengapa menggelikan ? Akan kami bahas di bawah…
Sebelumnya saya akan menjelaskan dulu mengapa kami mengangkat topik tersebut dalam artikel kami hari ini.
Sebagian besar dari kita mungkin mengetahui bahwa dalam 2 minggu terakhir saham INKP turun cukup tajam, dimana penurunan ini cukup mengagetkan bagi banyak investor yang selama beberapa bulan terakhir sudah sangat menikmati trading di saham ini karena sebelumnya harganya sudah terus naik, dan dalam beberapa bulan terakhir harganya terus bergerak sideways, dan di waktu yang sama investor asing yang merupakan BANDAR yang menggerakan saham ini sampai naik ratusan persen terlihat masih terus melakukan pembelian di saham ini.
Namun di luar dugaan minggu lalu saham ini tiba-tiba jatuh di ke bawah level supportnya selama ini kisaran 16.700an dan turun sampai ke 14.500an, dan menariknya ketika harga saham ini turun investor asing terlihat tidak melakukan penjualan.
Momentum ini membuat banyak investor tiba-tiba kehilangan kepercayaan dengan analisa Foreign Flow, padahal kita sama-sama tahu, aksi beli investor asinglah yang mengangkat harga saham INKP di level 5.000an di awal tahun sampai ke level 5.000an di awal tahun ini sampai ke level 20.000an di bulan Mei lalu.
Dan dalam momentum penurunan saham INKP ini, membuat para analis sekuritas yang memang selalu dituntut untuk mencari alasan, sibuk mencari alasan kenapa harga INKP turun, padahal selama kenaikannya, kenaikan INKP selalu dihubungkan dengan masuknya investor asing atau penguatan dollar terhadap rupiah, yang katanya akan meningkatkan keuntungan perusahaan.
Karena di saat penurunan tersebut rupiah justru sedang melemah, maka dicarilah alasan dari sisi Foreign Flow. Hal ini memang wajar dilakukan karena mereka pun percaya kalau saham ini harganya dikendalikan oleh investor asing, namun seperti kami bahas sebelumnya di masa harga INKP minggu lalu pun investor asing tidak jualan…
Hal itulah yang membuat para analis ‘terpaksa’ bekerja lebih keras untuk mencari alasan kenapa harga INKP turun, padahal USD menguat, dan Investor Asing tidak jualan. Dan akhirnya ditemukanlah satu alasan, ternyata jika dilihat di PASAR NEGO, saham INKP ternyata banyak dijual asing dalam beberapa bulan terakhir.
Jika kita melihat data transaksi di pasar nego memang benar kita menemukan bahwa sejak tanggal 6 Juni 2018 (tepat setelah harga INKP menembus level 20.000) terlihat ada aksi jual asing di pasar nego, dan sampai perdagangan kemarin investor asing tercatat sudah menjual kurang lebih sebesar 1.4 juta lot ke investor lokal di pasar nego.
Jika kita melihat Grafik Foreign Flow Pro versi 2019 yang sedang dalam tahap pengembangan oleh Team Riset Creative Trader memang terlihat bahwa sejak harga INKP mencapai puncaknya di awal bulan Mei lalu, investor asing terlihat cukup sering jualan di pasar NEGO terlihat dari indikator TRANSAKSI ASING DI PASA NEGO yang terus bergerak turun, meskipun Indikator transaksi asing di pasar REGULER masih bergerak naik di saat yang sama.
Karena itu tersebarlah asumsi :
Investor Asing beli INKP di Pasar Reguler dan Jualannya di Pasar Nego !!
Asumsi tersebut memang menarik dan tentunya didapat dari hasil analisa dan pengamatan yang cukup mendalam dan hasil usaha keras dalam mencari alasan kenapa harga INKP tajam minggu lalu.
Namun sayangnya asumsi tersebut tidak didasari oleh pemahaman akan dasar-dasar Ilmu Bandarmologi. Karena bagi mereka yang memahami ilmu dasar bandarmologi tentunya akan muncul pertanyaan :
Investor Asing jualan sebanyak 1.4 juta lot di Pasar Nego, terus yang beli siapa ?!
Karena kita investor ritel jelas tidak antri beli di pasar nego, artinya tidak 1 lot pun bisa dijual ASING/BANDAR ke investor ritel pada periode tersebut di pasar nego.
Karena ilmu dasar bandarmologi menjelaskan :
Aksi distribusi dari pemain besar ke pemain kecil tidak mungkin terjadi di pasar nego, kecuali harga sahamnya di suspend, atau parkir di 50, karena itulah satu-satunya alasan investor ritel yang antri beli atau antri jual di pasar nego.
Jadi ketika terjadi transaksi sebesar 1.4 juta lot dari investor asing ke investor lokal, hal itu dilakukan 2 raksasa yang sama besarnya. Satu raksasa mau beli 1.4 juta lot, satu raksasa lagi mau jual 1.4 juta lot. Jadi tidak ada investor ritel atau lokal yang ikut beli dalam proses ini, artinya distribusi Bandar belum dilakukan.
Asumsi tersebut diperkuat jika kita melihat broker yang selama periode 4 bulan ini terus membeli INKP di pasar NEGO dari investor asing, lebih dari 90% pembelian di pasar nego dilakukan oleh satu broker yaitu FZ (Waterfront Securities) yang jelas bukan broker ritel. Average pembelian broker FZ sejak 6 Juni 2018 sampai kemarin (10 Oktober 2018) ada di level 17.700an hanya sedikit di bawah average transaksi INKP dalam periode yang sama di pasar reguler.
Pertanyaan selanjutnya adalah :
Anggap saja FZ digunakan BANDAR LOKAL untuk merebut barang dari investor asing, bagaimana cara mereka mengumpulkan barang milik investor asing apalagi sampai sebanyak 1.4 juta lot ?! Karena sehari-hari pun investor asing tidak antri jual di pasar nego, jadi FZ pun tidak bisa beli atau ‘hajar kanan’ dari antrian di pasar NEGO.
Jadi satu-satunya skenario yang mungkin terjadi adalah pihak dari FZ menghubungi investor asing yang selama ini mengumpulkan INKP dan meminta Investor Asing tersebut menjual saham INKP milik mereka sebanyak 1.4 juta lot melalui pasar nego. Dan setelah ada persetujuan antara BANDAR LOKAL di FZ dan Investor Asing barulah transaksi NEGO bisa terjadi.
Namun kalau memang skenario di atas benar-benar terjadi berarti BANDAR LOKAL di sini bahkan jauh lebih POWERFUL dari investor asing yang sepanjang tahun ini sudah mengangkat INKP dari 5000an ke 20.000an.
Karena mereka baru mulai akumulasi di harga average 17.700 tidak tanggung-tanggung mereka membeli sebanyak 1.4 juta lot. Dan untuk mereka bisa jual barang sebanyak itu di atas average harga beli mereka, mereka harus mengerek harga saham ini jauh ke atas level harga saat ini.
Salah satu buktinya bisa kita lihat dalam grafik di atas dimana pada periode penurunan INKP dari tanggal 25 Sept – 4 Okt lalu dimana harga saham ini turun dari level 18.000an ke level 14.000an, terbukti memang broker FZ lah yang ternyata menjadi ‘aktor’ yang menyebabkan penurunan harga tersebut, terlihat broker FZ menjadi TOP SELLER pada periode tersebut.
Ironisnya seperti bisa kita lihat dalam broker summary di atas broker FZ baru jualan 82 ribu lot saja harga INKP sudah terjun bebas, dan itupun average penjualan FZ ada di level 16.993 artinya sudah di bawah average pembelian mereka. Kalau marketnya begini, bagaimana caranya FZ mau jualan 1.4 juta lot yang mereka beli di harga 17.700an ?
Tentunya mau tidak mau FZ harus mengangkat lagi harga INKP jauh di atas level 17.700 kalau bisa ke 25.000 bahkan lebih, supaya kalaupun ketika mereka jualan harga INKP jatah, namun mereka tetap bisa jualan di atas harga modal mereka.
Namun secara Bandarmologi mengangkat harga setinggi-tingginya dalam kondisi seperti ini justru memiliki resiko yang sangat tinggi, karena ketika BANDAR LOKAL (melalui FZ) mengerek harga saham ini ke atas, Investor Asing yang masih punya sangat banyak barang hasil pembeliannya di awal tahun bisa jual duluan sebelum FZ mulai jualan. Artinya untuk memastikan harga INKP tetep bisa naik, BANDAR LOKAL harus punya CASH yang sangat-sangat banyak sehingga bisa menampung semua barang yang saat ini masih dipegang asing dengan modal beli yang jauh lebih rendah.
Jadi sebenarnya jika kita mengerti Ilmu Bandarmologi, dan dijabarkan seperti ini, maka kita akan melihat aksi jual asing di pasar nego beberapa bulan terakhir bukanlah berita buruk, karena siapa pun BANDAR LOKAL yang berani membeli saham INKP di harga 17.700 sebanyak 1.4 juta lot, jelas merupakan raksasa yang jauh lebih kuat daripada investor asing yang selama ini menerbangkan harga INKP dari 5.000 ke 20.000
Namun karena sudah 10 tahun mempelajari pergerakan BANDAR, saya cukup yakin bukan skenario di atas yang sebenarnya sedang terjadi di INKP saat ini, karena saya tidak percaya ada BANDAR LOKAL sekuat itu, atau lebih tepatnya sebodoh itu !!
Saya cukup yakin BANDAR LOKAL yang berada di balik FZ, dan INVESTOR ASING yang selama ini mengendalikan harga INKP adalah PIHAK YANG SAMA, hanya beda bendara saja, namun tujuannya sama. Aksi di pasar nego yang terjadi hanyalah untuk pindah barang saja.
Karena dengan mereka memindahkan saham yang dibelinya melalui akun asing ke FZ yang merupakan akun Domestic, maka mereka bisa jualan barang yang selama ini dikumpukan pakai akun-akun asing melalu akun lokal tanpa tanpa terdeteksi oleh sistem Foreign Flow Pro. Cukup merepotkan memang, namun mungkin BANDAR INKP merasa cukup perlu melakukan itu, karena selama hampir 6 bulan terakhir para investor ritel yang sudah menggunakan sistem Foreign Flow Pro terus menerus memperoleh keuntungan di saham ini dengan cara ‘mengekor’ pergerakan investor asing di saham ini.
Jadi bagi rekan-rekan Alumni Workshop Bandarmologi kedepannya kami sarankan untuk juga menggunakan analisa Bandarmologi di saham untuk lebih membaca pergerakan BANDARnya kedepan.
Sementara bagi pengguna sistem Foreign Flow Pro pun tidak perlu khawatir, karena kejadian seperti ini cukup langka terjadi, mungkin hanya 1 dari 100 kasus. Bahkan untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah aksi pindah barang seperti ini di masa yang akan datang, di Sistem Foreign Flow Pro versi 2019 nanti kami akan memasukan indikator transaksi asing di pasar nego, untuk mendeteksi jika hal seperti ini terjadi.
Dan jika kita melihat grafik Indikator Foreign Flow Gabungan di Pasar Reguler dan Nego seperti terlihat dalam grafik di atas pun, terlihat meskipun digabung dengan transaksi asing di pasar nego, indikator foreign flow di saham ini masih hanya begerak lurus dalam 4 bulan terakhir, artinya secara foreign flow asing masih dalam fase transisi, dan dana asing yang ada di dalam saham ini masih sangat banyak dari fase akumulasi yang mereka lakukan sejak awal tahun. Dalam fase transisi dimana indikator foreign flow hanya bergerak lurus, maka idealnya harga INKP pun hanya bergerak sideways, dan bukan turun signifikan seperti minggu lalu.
Namun kedepannya kita perlu lebih mewaspadai jika terjadi penurunan indikator PARTISIPASI ASING di saham ini, karena itu mengindikasikan kalau BANDAR SAHAM ini sedang berubah dari sebelumnya menggunakan akun asing, pindah ke akun lokal untuk menjalankan strateginya, dan untuk saat ini hal tersebut belum terlihat terjadi.
Kabar yang bisa menengakan lainnya, meskipun sebagian barang BANDAR sudah dipindahkan ke akun lokal , namun tetap saja tidak mudah itu untuk BANDAR jualan saham ini. Karena untuk bisa jualan, harga INKP harus dibuat tetap menarik untuk dibeli, karena ritel yang panik tidak akan mau membeli saham ini dalam jumlah besar, tidak peduli yang jualnya BANDAR ASING atau BANDAR LOKAL.
Jadi kemungkinan kalaupun BANDARnya mau mulai profit taking dalam beberapa waktu kedepan harga saham ini kemungkinan akan dibuat menarik dulu, supaya muncul kembali pembeli, dan mereka bisa jualan lagi baik pakai akun asing, atau akun lokal milik mereka. Dan melihat fase distribusi yang baru saja dimulai 2 minggu lalu, kami sangat yakin kalaupun BANDAR mau PROFIT TAKING di saham ini baik pakai akun lokal, akun asing, maka masih perlu waktu berbulan-bulan untuk BANDAR menjual barang mereka, dan dalam periode tersebut kemungkinan akan muncul banyak kesempatan untuk kita keluar dari saham ini atau bahkan untuk mengambil keuntungan memanfaatkan momentum ini.
Selain itu untuk pengguna Sistem Foreign Flow Pro, jika anda melihat terjadi kasus yang mirip dengan INKP, dimana ada indikasi BANDAR memindahkan barangnya dari AKUN ASUNG ke AKUN LOKAL dalam jumlah yang signifikan seperti yang terjadi di INKP ini, anda bisa menghubungi team Analis Creative Trader melalui fitur konsultasi khusus Alumni di Halo CTS, sehingga kami bisa mempelajarinya dan juga mengirimkan grafik Foreign Flow Pro versi 2019 untuk saham yang bersangkutan, yang memiliki Indikator Foreign Flow di pasar Nego seperti bisa dilihat di atas.
>> Pastikan anda membaca lanjutan analisa bandarmologi dan foreign flow di INKP pada artikel selanjutnya : Sampai mana BANDAR mau Turunkan harga INKP ?!
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
1 comment
Analisa yg baik 👍🏻